Selasa, 07 April 2009

LAHIR DAN BERAKHIR UNTUK MENUJU AWAL

Di bukit biru aku bersenandung dalam kegirangan yang menyeruak.
Ini memang tempat yang berupa utopia bagi mereka yang inginkan sebuah perjalanan
Perjalanan pengalaman mencari dunia yang terus dicari.
Di bukit biru itu pun aku dan mereka bergembira, bertengkar dan menangis sejadi-jadinya.
Tapi semuanya sempurna, kamil bagi kami yang merasakan bahwa kami memang bersahabat.
Mencari ilmu, mencari kenyamanan, mencari kegaduhan, dan mencari sajak-sajak bertema keutuhan keluarga.
Di bukit biru aku dan mereka merenung apakah ini akan terus kurasakan, apakah ini akan sejati?
Mereka menitikan air mata, dan aku bertanya mengapa mereka menitikan air mata?
Mereka menjawab, semua yang yang terlahir akan berakhir, dan semua yang tercipta akhirnya musnah.
Aku terhenjak, dan mengerti mengapa mereka menangis,
lalu aku berkata pada mereka, segala yang terlahir kemudian berakhir akan menuju awal.
dan yang berawal akan kembali keawal,
kita sedih karna mungkin akan meninggalkan bukit biru ini dan akhirnya berpisah seperti lolongan serigala yang tak terlihat di Himalaya.
namun aku yakin bukit biru ini tak akan meninggalkan kalian begitupun meninggalkan aku.
Dan Kalian harus tahu bahwa bukit biru ini adalah awal, ialah tempat berkumpulnya persahabatan, dan kekelurgaan yang kita jalin. Awal tak akan berakhir, tapi akhir yang menjadi awal.
Awal tak akan mati, namun kematian adalah tanda-tanda akan lahirnya awal.
Awal tak akan musnah, walau kemusnahan di mulai dari awal.
Awal akan hidup, seperti hiduipku untuk awal.
Awal selalu bersahabat, seperti aku bersahabat pada kalian.
Dan awal akan selalu mendidik, dimana engkau selalu mendidik.
Kalian bisa saja melupakan awal tapi awal tak akan pernah melupakan kalian.

Selamat ulang tahun awalku, jangan lupakan diriku (Fahmi T’bO)

Tidak ada komentar: