Rabu, 12 November 2008

literatur hati

Gelimang Dosa

Ingin bersama dengan jantung kefanaan dia turuti dengan rasa iba.

Menyalak bagai gagak yang kehilangan tonggak seraya berlari mengejar duri salak.

Tembikar kadang jadi saksi diantara perjanjian hidup dan mati para pengukir dosa.

Walau keringat darah dan air mata nanah dirasakanya namun semua itu bukanlah penghalang biji dosanya.

Kerinduan akan Tuhan selalu datang dan kemudian ditepis dalam khayalan keimanan.

Selalu setia dalam hamparan neraka.









Selaput Mata Anak-anak Gelandangan

Kenapa para eksekutif tua tak pernah mau bersuara?

Para dewan kapitalisme yang terhormat sebenarnya apa yang kau utarakan?

Aku bernyanyi disini kenapa kau tak dengarkan!

Aku susah kenapa kau tak ikut susah?

Aku senang itu sudah pasti kalian bersenang-senang!

Wahai para pembesar yang di besarkan harta!

Aku meminta agar kalian memperbaiki moral bangsa yang porak poranda.









Pelabuhan Tua

Gemuruh suara kapal bergema menghampar keseluruh bongkahan besi tua!

Pengemis yang lupa tertidur pulas! Hingga dia pun mati di dermaga.

Ringkih para lelaki baja berjuang mengelus dada demi sepotong daging rusa!

Matahari kian merona sedangkan para ibu menangis terluka










REKLAME PERASAAN HATIKU

Ketika aku termakan cinta buta, tak tahu apa yang harus kulakukan. kadang hal ini membuat diriku menjadi kelabu dalam kesakitan. Inginku semua ini hanya sebuah reklame yang dapAt dirubah dan sesuaikan dengan tema hatiku, tapi sayangnya ini bukan! Perasaanku ini telah melebihi kapasitas kasih sayang yang dapat ku pendam, aku tak menuduh bahwa ini adalah yang dinamakan cinta aku hanya tahu ini adalah gejolak emosionalitas seorang lelaki yang tak berdaya dalam memendam perasaan gejolak hati.

Jika aku seorang merpati mungkin saat ini aku sudah terbang melewati pulau kasih sayang dan aku akan mencari cinta suci di dahan pelangi asmara. Namun aku sadar sekarang aku bukanlah seekor merpati yang mempunyai sayap aku tak ayal adalah sebatang tangkai mawar yang layu yang tersapu oleh angin kepedihan yang kemudian terjatuh dalam pasir tangisan seorang bidadari yang terluka gigitan kucing liar.

Aku sbenarnya ingin tertawa diatas kepedihan ini namun semuanya tak bisa kulakukan selain merenung dalam kebodohan hati yang tak kunjung hilang. Aku terus merenung dan mencari apakah aku terkena wabah penyakit cinta atau sindrome ketakutan mental karna perasaanku pada wanita.

Bersama serangkaian angin, dan ditemani iringan paragraf mesra aku ingin bertatap jiwa dengan kesendirian yang tak pernah berakhir. Seandainya saja waktu bisa diulang seperti halnya sebuah kaset, akan kuputar ulang waktu ini dan aku akan menjalani hidup tanpa adanya perasaan cinta, akan kepenuhi hidup ii dengan perasaan gembira tapi jauh dengan cinta. tapi apakah kita bisa bahagia apabila tanpa cinta? Aku sadar bahwa manusia akan selalu bahagia bersama cinta , tapi cinta yang bagaimana?. Sperti halnya aku saat ini mungkin aku bisa dikatakan kesakitan karna mengenal cinta. Mungkin aku naif! aku mencoba untuk menjdi manusia egoistik yang merana hanya karna cinta. Aku juga mungkin adalah lelaki yang berpusat pada kebahagian perasaan orang lain yang terkadang membiarkan perasaanku sendiri yang menjadi korban.

Sekarang aku selalu mencurahkan perasaanku ini kepada langit malam yang dihiasi malaikat-malaikat cinta yang selalu setia mendengarkan ocehan jiwaku ini. Jika aku dapat mendengar mereka mungkin mereka akan menasihatiku dengan berbagai prosa cinta yang indah bagai burung merak yang dihiasi anggrek surga.

Aku malu.....aku bingung........aku merintih dengan benalu percintaan yang tak dapat dikoreksi dengan perbuatanku sendiri. Mungkin ini semua akan aku jadikan sebuah hikmah yang indah dalam kehidupanku suatu hari nanti. Aku akan selalu meincintaimu dengan serpihan debu kasih sayang dengan segumpal cinta. Aku merindukanmu bagai mata air yang menyusuri bintang hati kecil dewi bumi. Aku akan mengasihimu tanpa segenggam kecemasan yang selalu menghantuimu........aku akan datang menemui di dalam kelelapan tidurmu di sepanjang sungai permata yang menghiasi senyumu.







TITIK PUTIH

Titik putih yang aku cinta!.......aku inginkan kau memeluku dalam kerinduan......

Titik putih yang aku damba!.....aku ingin berlari dengan mutiara pasir hitam yang membawa bunga cinta...........

Titik putih yang menawan!.......tidurlah kau bersama rintihan merdu bidadari surga...

Titik putih yang aku idamkan!........bawalah cemara hatiku tertuju pada hatimu.......

Titik putih yang aku impikan!........dampingi aku, temani aku dalam kegelapan dan bawa diriku pada mentari pagi yang tertawa lepas kepadaku......

Titik putih ijinkan aku untuk menangis dipangkuanmu!







KELELAWAR SENJA

Sayap-sayap kelabu menjadi hiruk pikuk dalam keadaan zaman.

Rahang-rahang tipis bergelora di mega mendung yang termakan jari angin.

Liukan tanah, liukan laut menghimpit ekorku dengan badai fatamorgana.

Mangsa kulihat dipelipis pohon-pohon yang melakonkan drama.

Tetapi tersadar akupun termangsa oleh remang-remang senja yang membakar kulitku karna panasnya jeratan dosa.

Aku terbakar dan makin terbakar dengan kerasnya batu neraka yang tersemayam didunia.

Dan akhirnya aku mati dalam doa dan dusta.

Ramadhan di dalam Rerumputan Zaman

Berbuih perasaan rindu akan datangnya suatu zaman keemasan.

Manusia tertunduk dalam lingkaran setan yang menyeringai didalam keraguan.

Ya Allah berilah kami butiran air mata surga yang dititikan oleh rasul sang manusia pecinta.

Timur menjadi barat dan utara menjadi selatan.

Merenung dengan bahasa qalbu yang tergerak karana ringannya dosa-dosa.











Ramadhan didalam Rerumputan Zaman (II)

Imlpisit getaran makna dalam ritual menahan diri.

Ingin diriku melebarkan sayap-sayap pahala yang tidak termakan oleh usia.

Rona senja yang terukir bebas di dalam gurat zaman keemasan, taka ayal para pendeta berbondong-bondong memasuki halaman masjid.

“Ingat hai para manusia akan datangnya suatu hari dimana kamu tidak bisa bersembunyi”

Hanya sekedar bulan mereka takut, ketika hilang bulan mereka kembali menjai seorang penebus dosa.








Habituasi Kalangan Arogansi

Bertaruh diatas tanduk kekuasaan yang semakin beriringan tajam dalam kelemahan public.

Untaian kata dan makna semakin dipersembah sebagaimana pendeta menyembah tuhannya.

Kelakuan yang mirip dengan jeratan hipokrat pun takan bisa dihindarkan.

Rakyat derita dia tertawa. Anak kecil menangis dan kabilah anjing pun berhambur memakan mangsa.








Sujud Dalam Pangkuan Kesabaran

Berikrar penuh aroma cinta dalam keteguhan ramadhan.

Sangsakala pun bila ditiup hari ini dia pasti siap menunggu ajal.

Mereka hidup penuh derita dunia namun penuh dengfan bumbu-bumbu illahi yang menyertai.

Jikalau mereka mati mungkin mereka aikan menerima mati menjadi seorang sufi yang tidak pandang akan duniawi.






Riwayat Kucing Liar yang Menerjang badai

Bila dia melihat tentang kucing yang hidupnya menyendiri,

Telah lama terpikirkan bagaimana bias dia hidup sendiri dalam kemewahan.

Dia pun menjawab “aku merenung dalam pertikaian perasaan yang bercampur dengan lidah romansa dunia, dimana aku melamunkan seekor tikus yang membawa kitab sufistik menuju nirwana jingga”

Indah bila didengar namun bersilang otak apabila dilogikakan.

Inilah pemikiran hidup sang kucing liar.







Renungan Ratih dalam Cinta dan Kesakitan

Acap kali dia memandang bebatuan yang terporak poranda di kikir zaman.

Kadang dia menyatakan kesedihan karma lelahnya pengorbanan!

Hidup memang tak mudah karma adanya cobaan yang selalu bertamu dalam dirinya!

Ambigutas pun muncul karma kekasih tiada begitu saja ( terpikirkannya bahwa hidup kadang membuat penderitaan)

Dia selalu berkata “aku ingin tegar tapi makna tegar selalu termakan oleh kepedihan jiwa ini” “kadang air mataku tak henti-hentinya keluar bagai mata air zam-zam yang terus menerus mengalir dipadang pasir yang tandus”

Melihatnya aku sedih, namun aku bangga karma dia wanita yang paling indah dalam menghadapi kerasnya dunia!

Untukmu aku selalu berdo’a dan berharap jadilah wanita surga yang tersenyum saat berhadapan dengan sandiwara dunia!

Dirinya pasti akan selalu tersenyum dengan indah (keindahan senyumnya laksana mentari yang selalu bersanding dengan seribu pelangi cinta) walau hidup ini kadang tidak tersenyum kepadanya.

Untuk gadis kecilku yang sedang berjuang menjalani kehidupannya







Curahan Hatiku Untuk Gadis Kecilku

Cinta acap kali membuat orang lain terjatuh dan tersungkur dalam kepahitan, aku sendiri selalu mengalami kegagalan cinta!, tapi asal engkau tahu wahai gadis kecilku cinta memang membuat sakit hati apabila kita tidak bisa mendeskripsikan cinta! Cinta itu menurutku seperti jiwa! Banyak para ahli filsafat dan juga ahli tasawuf yang berbeda-beda memaknai jiwa dan semua para ahli itu mempertahankan arti jiwanya tersebut! Sama halnya dengan cinta, banyak manusia yang memaknai cinta dengan berbeda-beda dan merekapun mempertahankan akan pemaknaan cinta menurut akal mereka! Dengan pemaknaan yang berbeda-beda akan cinta, disini dapat disimpulkan bahwa cinta adalah sesuatu yang nyata dan bersifat supra rasional, perasaan akan cinta tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang bersifat fiktif imajinatif! Namun bisa dikatakn cinta adalah sesuatu yang memiliki unsure paradoksal yang tinggi (bersifat paralogisme)

kenapa aku berbicara cinta sebagai suatu unsure yang paradoksal wahai gadis kecilku, aku berpikir seperti itu dilihat kembali pada pemikiran manusia yang berbeda-beda akan makna cinta, ada yang menyatakan bahwa cinta itu adalah kenikmatan perasaan yang diciptakan oleh Tuhan untuk perdamaian dunia! Ada juga yang berkata bahwa cinta adalah sesuatu yang membuat manusia buta akan segalanya! Nah contoh dari pendapat seperti itu maka aku berani menyatakan bahwa cinta itu adalah sesuatu yang paralogisme! Atau yang lebih tepat dikatakan sesuatu yang ambivalensi dimana cinta dapat dimaknai yang positif dan dimana cinta itu bisa dikatakan negative!

Gadis kecilku aku belum mengatakan bahwa adajuga manusia-manusia yang tidak percaya, tidak meyakini dan berpendapat bahwa cinta itu tidak ada! (mohon maaf jaikalau ada yang tersindir) menurutku mereka beropini seperti itu, karma mereka sendiri yang tidak beruasaha atau tidak mau mendeskripsikan tentang cinta itu sendiri. Aku tahu walau pun mereka berkata bahwa cinta itu tidak ada, tapi dalam lubuk hati yang paling dalam mereka pasti terbersit untuk dapat memaknai cinta, namun mereka tidak berani untuk memaknainya karma mereka takut masuk kedalam persoalan cinta yang rumit!

Jadi gadis kecilku aku meminta kepadamu untuk tidak takut dalam memaknai cinta dan masuk kedalam dunia cinta, walaupun engkau pernah tersakiti oleh cinta jangan engkau berpaling dari cinta karma engkau tersakiti oleh cinta yang bersifat cinta paling kecil atau bisa disebut cinta duniawi dan engkau harus tahu gadis kecilku bahwa cinta itu sebenarnya bersifat general dan universal. Cinta yang akan membuat dirimu bahagia adalah cinta yang tersembunyi dalam rohani namun bukan berarti cinta itu bersifat imajinasi.




Sabtu, 01 November 2008

Pis

Renungan Manusia Hitam

Terenyuh aku memikirkan jiwaku sendiri.
Aku tersadar bahwa hidupku hanya sebuah kekosongan.
Kekosongan yang terselip darah-darah kotor masa lalu.
Seandainya bisa untuk membiaskan takdir.
Seandainya bisa kurubah dan ku manipulasi nasib.
Seandainya bisa yang tak bisa menjadi bisa.
memang tak ada kata terlambat walau hanya selalu ada kata penyesalan.