Rabu, 10 September 2008

puisi ramadhan

LEBARAN DI KALIBATU

pulas dalam dekapan ibu aku menangis didiringi rasa rindu.
aku menjerit seakan semua ini nyata dalam ingatan.
kering hatiku mengingat aku bersandar pada kekosongan.
ibu.....dimana engkau? aku inginkan dirimu bersamaku diantara suasana kemakmuran ini.
hatiku kembali lemas dan kepayahan tatkala aku tahu aku tak punya ibu.
ramadhan hampa, Idul Fitri yang tidak terasa, dan jiwa yang semakin berpuasa


HIJRAHNYA HATI

rerumputan zaman yang terpekur dalam untaian makna
dimana ada bulan dan hari kala semua makhluk berubah.
serigala menjadi domba, kucing menjadi anjing, babi menjadi kelinci, dan api menjadi air.
semua berubah melewati beberapa rintangan ababil.
namun apakah semuanya berubah? mungkin akan berubahy tergantung apakah mereka punya hati atau tidak.



LELAKI GERSANG

dimanapun orang-orang melihat dia penuh jijik dan angkuh
dia adalah lelaki gersang yang tubuhnya kering kerontang tak pernah tersentuh air.
dia makan seadanya dan dari mana saja, kadang dari tong sampah, kadang mencari daiantara rerumputan sawah.
tapi bila dilihat secara logika, dia terlihat sempurna saat orang-orang makan di warung-warung kucing pada hari dimana seharusnya berpuasa.

Selasa, 09 September 2008

puisi kontemporer

Tatapan Wanita

Alangkah tajam berharap penuh rasa

Berdecak kagum dengan penuh kasih jika kau melihatnya

Betapa nyata mata memandang penuh keanggunan

tatakala kau duduk di pelaminan, kemudian menjadi seorang ibu

dan terlelap dgn pesona

Sedikit rasa ragu berjuta perhatian yang kau berikan

Ternyata benar-benar rasa tulus

Tapi kenapa banyak yang sering merusak harga diri

..........penantian terlalu dalam

Kehawatiran dan kecemasan selalu menyelimuti

Alangkah indahnya kau diciptakan

Bersyukur telah mengenal

Melihat

Mendengar

Merasakan........................................................................................

Garut 23 mei 2006










Istikomah

Telungkup

Tengkurap

Terbangun

Berdiri

Tertatih

Berjalan

Berlari

Terbang

Tawakal

Sabar

Awal

23mei2006














Pemikiran Dusta

Jika aku berpikir dan mulai berpikir, banyak kata kenapa dan mengapa harus kenapa yang aku tanyakan

jika aku kembali terpikir tentang hati,perhatian ,dan cinta

Walau aku tahu itu sangatlah lumrah,biasa tapi teramat luar biasa

Kadang aku terlelap dikedalaman hati yang membawa aku pergi ke antah barantah,

aku melihat kilauan mutiara bersinar diatas pelupuk mataku dengan amat indahnya.

Walau asa aku meriuh bagai air tawar bertemu dengan air hujan

Ahk.... suara cekikan tangis bergelimang air mata

bagai merindukan hujan bagi sang mentari

karna sang pujangga hati tak kunjung kepangkuan diri . kembali bertahan dalam cinta,hati, dan air mata

Terbuai aku memikirkan hal yang sudah jelas kuketahui

23mei2006







Paruh Merpati

Egoisnya duka lara tak kunjung datang

Paruh merpati jadi saksi bisu akan keadaan diri

Pelepah daun-daun yang menjadi sarang kelemahanmu

Bersama angin kau berjalan dalam terang benderang dunia yang penuh kegelisahan

Tapi betapa hebatnya kau yang tak pernah mengeluarkan air mata

Wahai kau merpati alangkah indah bila kau tak punya paruh

Tapi lebih indah jika kau mempunyai paruh yang berbentuk bunga,

Dan sangat indah bila mempunyai bibir dan bicara: “aku menyayangi mu....’’

23 mei 2006












Tinta biru

Jari jemari bergetar merangkai kata dengan pena

Tatkala aku tertimpa hati suka....

Disecarik kertas aku menyatakan curahan kasih berpadu keikhlasan hati

Tinta birupun tersenyum saat mendengar sebuah romansa percintaan

Dengan segetir harapan dan keambiguan diri, aku berlari dalam kertas bagai tinta biru yang mewarnai hari

Sebuah rasa yang tak mungkin aku lupakan

Garut, 23 mei 2006












.,?

Terkulai dibawah keraguan

Didasari pertanyaan tak terungkap

Mengapa terus mengintai bersama pasir dan tetesan air hujan menyatu dengan kepuasan amarah dendam

Lika liku perjalanan seorang hamba mencari yang tak terungkap, sekalipun sudah terungkap

Kegelapan hati tak menjadi keurungan bagi sang pencinta sejati yang mencari jati diri kasih

Senyuman tanpa rasa hilang diterpa ilalang musim semi

Seperti kegemilangan jatah makanan yang tersedia di bawah dengkul dan air mata

Garut, 24 mei 2006











Lemari yang Berjasad

Aku…ingin hidup selayaknya yang hidup

Bosan dengan yang terlihat dan rasakan, kadang memang itu sifatku untuk melawan takdir

Pernah terbayang untuk bergerak dan berbicara tapi tetap tak bisa

Aku...bosan dengan diri tegak, dan diam terus diam…diam sehingga diam

Aku…muak dijadikan tempat yang hanya dijadikan simpanan

Pakaian simpanan

Uang simpanan

Barang simpanan, dan....

wanita simpanan,,,,,,,?

Aku...terluka meratapi dunia dan takdir jika aku bernyawa dan menangis tersedu sedan

Garut ,20 juni 2006








Konflik Jiwa

Hanya karena aku begitu kau begini

Hanya karena diri bilang ini dan kau itu

Aku bilang sedikit kau bilang lebih sedikit

Antara yang salah dan yang benar

Yang terpuji dan yang buruk

Yang halal dan yang haram

Yang enteng dan yang berat

Yang jelek dan yang terjelek

Yang pahit dan yang amat pahit

Walaupun itu hal yang sepele kau anggap besar

Antara yang kanan dan yang kiri saling menjegal

Hanya satu jalan dan cara ....dengan ketekadan hati,!

ternyata itu bukan??? dan kata kunci yang dapat

membuat sempurna adalah

keikhlasan jiwa

Garut, juni 2006





Temperatur

Dalam kesendirian aku berjumpa dengan keramaian

Anggun aku menatap kepedihan yang berkunjung menatapku

Masalah dan masalah terus datang silih berganti

Hanya hayalan yang dapat menenangkan jiwaku

Walau perih tapi terpaksa

Kadang aku berpikir harus bagaimana?

Keluh kesah jati diri makin terdengar nyaring

Terbahak bahak kotor dan bersih menggema

Panggilan nurani sisi dari hatiku pun bingung dengan apa yang kurasakan

Pernah aku berpikir untuk hal yang tak berguna dan berdosa, hanya untuk mengejar kebingungan ku

Maaf sejuta kali maaf aku memohon pada diriku

Garut, 12 Januari 2007









Mimpi

Aku pernah bertelanjang di atas warna putih dan berteriak

Ada suatu jalan menghampar diatas tikar kasar yang terselubumg duri

Disana aku memejamkan mata melihat hiasan universal

Walau getaran jiwa aku rasakan, tapi entahlah . Semua mimpi atau batu yang bicara.

Tujuh ratus kali aku bermimpi buruk dan lima ratus kali aku bermimpi mendapat kebahagiaan

dan seribu kali aku tak bermimpi














Raksa Hati

Mendung dan gerimis memancarkan jarum kearahku

Bersama detak jantung dan cacian

Merasuk kedalam jiwaku

Aku hanyut kedalam gaelombang kesakitan

Bersama riak-riak kepedihan

Apakah kau tahu, kau melukai hatiku

‘‘Dulu ; Angin telah kuputar dari timur kebarat

Gunung-gunung telah kupindahkan kelaut

Bulan kusandingkan dengan matahari

Hanya untukmu......’’

Kau sang peracun cinta

Maafkan aku....

Bersama telah kulewati dengan kehangatan

Kau menari, berdansa penuh keceriaan

Kau dan aku melukis keindahan langit bersama

Dan kini kau hianati aku

.........sang pendusta cinta

12 agsr 06’










Sajak Sang Penyair Tua

Tiris dan amat dingin dikala malam sehabis senjakala

Bulu romapun berdiri kaku seolah berteriak menginginkan kehangatan. Di tepian jalan duduk seorang lelaki tua yang mengenakan mantel tipis dengan beberapa sobekan berada di lengannya

Terlihat lelaki tua itu termenung dengan secarik sajak yang lusuh bagai air mata seorang ibu. Tatkala ia termenung petir dan halilintar membangunkan lamunannya kemudian dengan mata yang berkaca-kaca sang lelaki tua melantunkan sajaknya dengan parau

’’teringat disepanjang pemukiman ethiophia hidup seorang anak yang tak berdosa dan tak berdaya terikat dalam penderitaan mendekat dalam kematian, anak kecil itu bahagia bila menemukan rumput ilalang untuk dijadikan makanan, kadang dia sedih jikalau maut tak mau menjemputnya. Sebenarnya dia mempunyai istana yang cukup mewah baginya , istananya...istana yang kuat dan anti air, karna bahannya terbuat dari kardus dan kertas koran yang ia dapatkan sehabis perang dunia kedua. Orang tua anak itu ialah kesunyian dan kesepian karna anak tersebut ditakdirkan untuk sendiri dan tabah dengan kematian keluarganya akibat biadab dan keserakahan perang busuk.

Anak itu ialah malam hari yang tak pernah menuju siang.

Anak itu ialah bintang yang telah terjatuh dan kemudian menjadi batu.

Anak itu ialah kegembiraan karna kesakitan yang teramat dalam.

Anak itu ialah bagan kematian diskriminasi kelelahan jiwa.

Anak itu ialah korban dari kekejaman perang.

Anak itu ialah semangat hidup bagi seorang penyair

Anak itu ialah.......anak itu ialah....aku....!

aku ...sang lelaki tua tak berdaya yang menunggu....menunggu dan terus menunggu akan datangnya kematian’’.














Persembahan seorang anak

Tiba aku untuk mengejar angan dan cita-cita

Merobah nasib dan takdir

Aku pergi bersama ketekadan dan do’a

Oh...Ibu anakmu yang hina akan berjuang kemedan perjuangan

Oh....Ibu aku mohon do’a mu yang menyertaiku membawa anakmu ini kejalan putih dan lurus bagai tanganmu yang suci

Inilah jalanku Ibu, untuk selalu dan harus lepas darimu, harus mengenal jati diri walau aku tak boleh lupa sakan dirimu

Percayalah aku akan kembali dengan membawa riak-riak perjuangan dan kekuatan air mata yang bisa membuatmu bangga

Ibu.......aku sadar itu tak bisa menggantikan cintamu yang sebesar langit dan bumi, dan seharum aroma kasturi, dan sekokoh gunung alaska

Walaupun demikian inilah persembahan untukmu ibu persembahan seorang anak yang tak berguna untuk ibunya.......

Terima kasih .....ibu













Animo Atavisme (hasrat yang kuat untuk memunculkan sifat-sifat terdahulu)

Tertidur telungkup, kemudian aku terbangun dan melihat sesosok tubuh besar menjulang 12 kali lebih besar dari tubuhku, kuperhatikan tangannya begitu putih bagai kafan yang dibuat oleh rembulan,lalu kulihat kakinya yang penuh dengan otot layaknya senjata pandawa yang digunakan untuk melawan kurawa, serta kemudian kupandang wajahnya...terus kupandang dan kuamati lalu aku terbayang akan satu wajah yang begitu amat kukenali, siapa wajah itu aku bertanya dalam hati siapa...siapa wajah itu?,

Lalu aku pun sadar bahwa itu adalah wajahku...rupaku ,wajah...muka...rupa itu ternyata diriku!

Kalau itu diriku lalu aku ini siapa?

Jiwa ini milik siapa?

Kemudian terdengar suara lantang:

”Kau hanya kesia-siaan panjang dalam kenangan, ketakberdayaan, kepenatan, dan keluhan panjang dan itu semua telah menguasai hatimu, kau harus sadar itu semua karna kau telah dikuasai oleh nafsu yang tlah mengalahkan akal sehatmu. Dulu kau adalah harapan, cita-cita, intan berlian dan hati bayi yang suci bersih, tapi sekarang kau tak lain seperti sebongkah batu yang dikubur didalam tanah, atau puing-puing reruntuhan yang dibawa oleh angin. Apakah kau ingin tahu siapa aku? Aku adalah dirimu yang telah kau buang dan injak-injak seperti kotoran,dan kau jadikan aku sampah busuk kemudian kau lempar aku dalam suasana sepi dan mati, tapi sekarang aku lahir kembali aku adalah pesona langit dan matahari yang akan membakar dirimu ,sekarang aku adalah hujan yang datang setelah musim kemarau berkepanjangan, dan sekarang aku adalah dirimu yang nyata dan sebenarnya’’.

Kemudian akupun termenung dalam kegelapan dan kepahitan yang berujung kenistaan dan akupun hilang bersama puing-puing mimpi.












jarum Maut

Tatkala buih ombak terdengar menderu kencang dalam kesepian, orang-orang berlari bagai kuda yang dikejar serigala, petani berteriak bagai seorang anak kehilangan ibunya,nelayan ketakutan layaknya hari akan kiamat,anak-anak kebingungan, heran mencari ibu bapaknya yang entah kemana.

Gelombang tinggipun beserta air kematian langsung melahap papan, besi berjalan, ibu,bapak, anak, kakek,nenek dan semua yang ada dalam kematian, bagaikan ular memakan telur puyuh.

Setelah porak poranda ditelan air laut,

Ada yang berkata Itu adalah jarum maut bagi mereka, adapun orang gila mengatakan itu kesempatan emas untuk meraih berlian.

Ada juga yang berteriak itu adalah cobaan dan siksa tuhannya.





















Beragan(mati mendadak) Dalam Kenistaan

Berisik mendengar orang-orang dalam bangsal

Yang tak jelas apa yang mereka omongkan

Walau terhalang ding-ding tetap saja bising mulut tajam mereka terdengar

Kejadian itulah yang membuncahkan hatiku

Sederet tulisanpun kutulis dalam buklet hitam yang kepenatan dan kesengsaraan

Kapankah Kau mati pikirku dalam hati

Tiba-tiba saja aku merasakan sakit yang tiada terkira teras teriris kujang panjang yang diarahkan kekepala ku

Bangsat’’ ku maki kesakitanku bagai menghina lonte

Kemudian rasa sakit berganti menjadi tiris bagaikan aku telanjang dan berenang di samudra Artik

Akupun menendang segelas air di meja ”prrakk’’ gelas pun terjatuh diiringi suara lantangku yang memaki orang-orang yang berbaju putih

Kemudian akupun .....mati.... dengan perasaan dengki.

























TAK TAHU DIRI

Sendal Jepit bilaNG ’’ Bakiak harusnya kau itu sadar karna kau terbuat dari kayu dan bagiku kau sangat mEnJijikan’’

’’mem@ng apa salahHku saMpai kau sebut aku menjijikan, memangnya aku berbuat apa pada kau Jepit?’’ kata BakiAk

Sandal JepiT mEnJawaB’’karna ya kau terbuat dari kAyu!’’

’’memangnya kenapa kalau aku terbuat dari kayu?apa salah Kalau aKu teRbuAt daRi kayu?’’ sahut Bakiak

’’ karna kau dari kayu jadinya kau amat jelek bakiak’’ timpal sandal JePiT

Bakiak pun heran ’’ini kan bukan mauku,jepit! mauku aku ini seperti SiSepatu yang hidupnya selalu digosok dan memakai minyak wangi, tapi apa mau dikata kalau aku begini Toh akupun bersyukur masih bisa dipakai sama orang banyak’’

Sandal jepit menghina ’’ dasar udah kau itu blagu sok suci ,heh..bakiak, harusnya kau itu mati saJa!’’

’’ kalaupun aku ditakdirkan mati sekarang aku sudah siap tOh aKu tidak taKut mati’’balas Bakiak

Sandal Jepit Pun mendongkol lalu perGi meniggalkan Bakiak.

Heh...



















Liur Tikus Putih

Tepat tengah hari jendela di gudang bawah tanah Belmin terbuka dan kulihat ada seekor tikus putih yang bercanda dengan ilalang yang tumbuh di ballroom yang sangat dingin

Tikus! ...bilingual apalah itu artinya.......................................................................















Kerikil berdarah bebatuan

Arak-arakan semut memanggil angin dengan siulan yang melengking tinggi membuat sang rajawali menjadi raja langit biru.

Terlihat di sudut jagat raya kerlipan cahaya bulan dan kemudian mengedipkan matanya kepada bintang berlian bagai cahaya kemerlapan jalan raya.

Bagai menanti delima yang merekah aku bernyanyi dalam gelap gulita nasib yg kelam dalam pikiran yg gila. ‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’













Adil Dan Kasar

Adil …. Ketika engkau salah dan terdakwa

Adil….tatkala ingin terlihat adil,’!!

Adil jika tak ada yang diadili, Siapa?

Adil bila ada uang dan jabatan kursi walaupun dari plastik

Adil karna sudah bosan dengan kejahatan

Adil ......

Adil......apakah itu adil?dan apakah adil itu?

Apakah itu Seruan batin?!!!!!!!!!!!!!












Literatur Hati

Mungkin aku berpikir tak ada yang harus dicemaskan, tapi semakin aku mengerti semakin banyak pula keraguan yang aku rasakan dimana saat datang ketulusan dan keikhlasan yang kadang sering membawa luka dan air mata, tapi aku percaya dikemudian hari ketulusan tersebut dapat membuahkan hal yang kita inginkan. karna sebuah kebahagiaan dapat diraih jika kita merasakan suatu cobaan yang memerlukan pengorbanan.







KERIPUT DOSA


TERNGIANG DIATAS JARI JEMARI MELAMBANGKAN KENISTAAN YANG TERKUNJUNG DATANG MENGHAMPIRIKU BERSAMA DENGAN KEGELAPAN

AKU TERBAWA ARUS MENUJU BINTANG MAUT YANG MENJEMPUT JIWA SEORaNG PENDOSA YANG TERBELALAK KARENA DUSTA

UFUK TIMUR BERGANTI MENJADI HARI PENANTIAN, YAITU HARI AKHIR DARI SEGALA AKHIR...............................










Serojawati


’’Pergi jauh aku tak masalah karna terlalu bising aku disini’’

”Aku Seroja gadis desa yang terombang ambing karna dilema”

”orng tua aku tak punya keluargapun tak ada”

”Aku hidup hanya diam di penampungan Kotor bagi para lonte”

”Aku tak punya siapapun didunia ini melainkan kotoran dan tikus putih”

”pikirku aku kini harus mengakhiri hidup, tapi aku tak mau untuk mati dalam kekotoran”

”Tuhan engkau dimana? Adakah Engkau didunia ini”

”tangis darah dan bencana telah ku cucurkan”

”hina dan keterpurukan telah kurasakan”

”kebahagiaan kau dimana?”

Setahun kemudian......

”aku pergi dengan senang hati”

”Kebahagiaan datang silih berganti”

”Sembilan bulan yang lalu aku pergi dan bertemu kondektur setengah baya di dalam bis menuju luar kota”

”Dia biasa tapi hatinya luar biasa, dia menolongku dan akhirnya dia melamarku”

”Lalu aku hidup berdua walau ditemani dengan kesengsaraan”

”Hidupku makin sengsara tapi hati bahagia dan berjuang sampai titik penghabisan”

”...Tuhan ternyata kau ada...”

Ideologi Berdarah

Terpekur dalam bungkusan kafan mereka menyuarakan argumen idealisme, aku bermuka dua dalam wacana politik dan sosial.

Jarum individual menusuk bokong dan berkata tentang kepalsuan predikat independen yang menyorakan keadilan demokrasi, susah payah dia para manusia berkata demokrasi berdarah.

Tiga anak kecilpun menjadi saksi kebekuan demokrasi yang berujung hitam, yang berpangkal dari ketidak adilan pemimpin..........








Plin-plan

Kadang aku serakah

Kadang aku ingin berkorban

Aku memang plin-plan

Tapi aku juga memiliki ketegasan

Aku adalah sombong

Namun aku juga rendah hati

Aku bodoh dan akupun pintar

Angin malas dan ingin rajim

Untuk hidup dan untuk mati









Kesaksian Terapan

Ber-iring berjalan ketaman kehidupan

Ditemuigubuk mewah didalam lencana

Menyusuri kawah nirwana yang pekat penuh aroma

Kemudian cin-cin pun hilang dan terjatuh di nirwana pelupuk mata

Dicari, kemudian terperosok ditanah yang berinterpretasikan kesunyian

Dan akhirnya lenyap dalam kegelapan










Hikmah diantara Bathil

Aku tak tahu apa yang kurasakan

Saat-saat setiap kali aku berbuat hina,selalu merasakan sangat hina.

Kadang aku termenung saat aku berbuat bathil. Didalam arguman saat termenung hatiku berbicara :

”Siapakah aku? Apa yang aku lakukan? Memang aku Tuhan? Aku merasakan kenikmatan, tapi akupun merasakan hinaan bagai batu sebesar bumi akan menimpaku”

Kemudian aku menangis dan beristighfar dan hatiku berkata kembali :

” Ya Allah didalam syukurku aku bersyukur kepada Maha Pemberi syukur, alhamdulillah inilah hikmah yang aku dapatkan”.











Pemikiran Humanistik

Manusia menjung-jung tinggi manusia

Manusia memuji manusia

Manusia bertuhankan manusia

Semua manusia dituhankan

Semua pribadi manusia itu tuhan

Dan tuhan itu manusia

Manusia mati!

Tuhanpun mati!













Runcingnya Serbia Terhadap Bosnia

Mata rajawali memandang dalam interpretasi duka, saat menatap seonggok batu yang dilempar terbang oleh seorang punggawa berdarah kearah pembuat banjir darah

Anak-anak mati, anak-anakpun jadi korban.

Bapak mati,bapak pincang, bapak mati hancur tepotong karna menginjak ranjau, ibu mati karna kehabisan air mata, dan semua menjadi korban.

Saat ini kau masih menjadi jagoan, tapi nanti kau akan mati dan berada di neraka sebagai serpihan

Terkutuk kau dipenyimpanan setan.










NURANI

Manusia mempunyai nurani seperti masyarakat mempunyai kebudayaan.

Seperti teori pungsional ;segala sesuatu yang digunakan sesuatu itu akan jadi kuat dan utuh. Seperti halnya nurani yang terus dirasakan akan menumbuhkan kecintaan

Nurani........kecintaan

Kecintaan.........Khalik

Khalik,,,,,,,,,,,,,,,penghabisan

Nurani akan membawamu kepada kecintaan terhadap sang khalik yang tiada habisnya,










Spritualistik Termenung dalam Pluralisme

Aku sama dengan bangkai darah yang berserakan

Antara kebenaran dan kemunafikan pun kadang harus sama

Akupun berpikir kesesatan adalah hal yang tak mungkin dan tidak akan pernah ada.

Dalam aliran jiwa kadang aku ingin menjadi seorang yang mempunyai gejolak pemikiran sufistik

Intuisi pun aku lakukan, tapi tetap sama aku dalam kesamaan yang teramat sama.

Aku benar kaupun benar

Aku salah kaupun salah

Aku sesat kaupun sesat

Kau jahanam dan akupun lebih jahanam

Antara diam dan bicara aku berlalu untuk mencari perbedaan.









Statistik hati terbakar dalam Atheis

Tuhan adalah siapa?

Ajaran apa yang dijarkan?

Manusia itu apa dan siapa?

Apa aku diciptakan?

Benarkah Wanita itu ciptaan?

Kebingungan juga apakah aku ciptakan?

Kenapa aku tercipta?

Apakah aku didunia?

Apakah aku yang menciptakan jerami?

Dan apakah aku tercipta dari jerami?

Apa aku bisa mati?

Aku mati, Dan aku akan hidup dimana?

Apakah Tuhan diciptakan?

Dan apa tuhan itu ada?

Bisakah aku menemukan Tuhan?

Dan bagaimana aku mencari Tuhan?










Lorong Penuh Dusta

Suara tetesan air berjatuhan bawah jembatan mega.

Tetesan airnya asin dan terdpat berbagai manfaat, salah satunya untuk hidup menderita.

Tikus-tikus bercengkrama dan berbicara dalam bahasa sansakerta, para tikus membicarakan tentang pedihnya hidup seorang gelandangan yang tertidur berselimutkan kardus.

gelandangan itu memakai mantel lusuh berwarna kelabu yang dipinggirnya itu terdapat beberapa tambalan dari karung, sebagai bantalnya gelandangan tua itu memakai sebuah boneka beruang yang berwarna merah lusuh.

Boneka tersebut adalah boneka kepunyaan seorang anak yang mati, dan anak itu adalah anak angkat dari seorang pria yang berpangkat militer dan mempunyai gelar karna penghargaan dalam perang dunia ke-2. Anaknya mati tertembak anak buahnya yang ia pecat karna anak buahnya gila dan boneka anaknya yang mati itupun terlempar kedalam got yang bau dan busuk dan kemudian dibawa oleh seorang gelandangan yang tua teramat renta.

Gelandangan tersebut akhirnya menjadi gila dan teramat gila tatkala ia tahu anak yang ia buang di panti asuhan sudah diadopsi oleh seorang tentara, ia makin gila karna anak yang mati adalah anak kandungnya, dan akhirnya iapun mati didalam lorang karna sangat gila dan teramat akan kegilaan yang ia hadapi.















Ketika Air Mata Berurai cinta

Semuanya harus pergi begitu saja, tatkala cintaku beralaskan kasih termenung dalam bahagia. Aku tahu aku adalah seorang lelaki yang dingin dan egois akan wanita, tapi mengapa kini aku begitu terlena dan terbuai pada embun yang tak mungkin aku dapat mengecup dan memeluknya. Dalam renungan malamku aku ingin sekali bertemu dan menatap wajahmu, kadang aku pun bermimpi aku mengelus pipi halusmu bagai seekor kupu indah yang kemudian terbang kelangit biru menuju nirwana alam bisu. Aku sedih karna sekarang aku tahu aku tak pantas lengenalmu, sekarang aku sadar aku hanya sebuah serpihan batu yang merindukan gundukan permata berlian. Cinta.....aku tidak tahu apa cinta..... tapi hati ini aku tak bisa menjelaskan kenapa hati ini termanggu dan jebak dalam hayalan. Aku ingin menangis dan merasakan gejolak perasaan yang bernama cinta.












Lamunan Sang Pejuang di Tanah Nista

Riwayat hidupnya begitu berat, damata dia tanah ini adalah tanah nista

Dia adalah seorang yang teguh dan pekerja keras dalam memperjuangkan kota ini dari perusak.

Namun mungkin sekarang dia menyesal akan perjuangannya yang menurutnya sia-sia.

Ia sekarang seperti orang gila yang mencambuki dirinya sendiri.

Ia melihat para anak muda merusak kota yang diperjuangkannya.

Ia melihat para pemudi begitu bebas mengotori kota yang di belanya.

Dia pun sekarang termenung dan melamun akan nasibnya yang begitu amat krisis dalam mental bajanya.













Cerita Suka Alam Liar

Hilangnya awan ini membuat langit menjulang lebih tinggi

Sang bangau dan gagak putih bersiul dan membawa kabar kegembiraan

Anginpun bersorak bebas dan meniupkan sejuknya kepelapah daun-daun yang manja menginginkan kupu-kupu

Dalam keindahan ini seekor kelelawar tidur pulas dan memnantikan kerinduannya akan malam.

Raja siang masih enggan menampakan seluruh tubuhnya, karna ia mungkin kedinginan.

Bulan pergi entah kemana munkin ia sudah berselimut hati yang duka, karna ia mengantuk dalam kegelapan.

Indah dan bahagianya siklus perubahan hati yang bijaksana dalam kehidupan.